Kakek Nenek Asuh Cucu Cacat Fisik, Butuh Uluran Tangan dan KTP untuk Cucu

TERASKATA.COM,  Tanjungpinang – Keluarga kecil Aliabas (80) dan Nuraini (68) memiliki cucu kembar dengan kondisi cacat fisik. 2 putri kembar tersebut bernama Putri norain (21), dan kembarannya Putri norasikin (21).

Kendati sudah berusia dewasa, si kembar ini tidak bisa berbuat banyak akibat cacat yang mereka miliki. Bahkan putri Norain selain tidak bisa berjalan juga tidak bida bicara sama sekali.

Menurut Nuraini ia harus bersusah payah mengurus dua cucu kembarnya itu. Perempuan ini mengaku tidak sekolah sehingga kurang paham bagaimana mengurus kedua cucunya itu.

Sebab sampai saat ini si kembar tidak memiliki ktp sama sekali. Keduanya hanya terdaftar dalam kk mereka.

“Bagaimana saya membawa keduanya. Saya pun tidak paham mengurusnya. Maklumlah kak saya tidak sekolah tidak paham apa-apa,” keluhnya.

Si sulung Ain harus mengunakan kursi roda. sedangkan asikin hiperaktif.

“Dia mau kak mengambil barang orang. Misal tas kakak ini dia suka dia main ambil saja, dia tidak perduli orang marah. Makanya saya tempatkan di kamar saya. Kalau tidak begitu dia mau keluar kak. Pernah hari itu dia sampai jatuh ke laut. Untung ada yang lihat,” urainya.

Karena kecacatan cucunya tersebut, ia pun sangat membutuhkan pempers yang harus ganti 2x sehari.

“Yang repot kalo mereka datang bulan. Kadang untuk ganti pampers ia terpaksa mengunakan kain sebagai ganti.

Sementara suaminya yang sudah senja tidak lagi bisa melihat dengan jelas. Sehingga pekerjaannya sebagai nelayan terpaksa ditinggalkan.

Kehidupan mereka sehari-hari ditopang dari kedua putranya yang sudah bekerja. Ia juga cukup kesulitan dengan makan cucunya norain.

Sebab cucunya itu hanya mau makan mie instan dan telur. Jika diberi ikan selain mie dan telur maka makanan itu akan dimuntahkan.

Kursi roda Norain juga lanjut Nuraini pemberian dari sebuah yayasan.

Dan kedatangan tim forum sosial peduli negeri (fospen) Kepri kerumahnya sangat disyukuri Nuraini beserta keluarganya. Tim yang dikomandani Riswandi ini membawa kebutuhan pokok, beras, telur, minyak goreng, roti,  pempes juga pakaian layak pakai.

Riswandi yang akrab disapa mak buya itu didampingi wakil ketua Zulkarnaen, wakil sekretaris Molly jong, bendahara Yessy Gusman serta anggota fospen lainnya seperti Hanni, Marni, Rina, Rizal dan Siskawati.

Bantuan itu langsung diserahkan ketua fospen didampingi tim dan langsung diterima oleh Nuraini sebagai perwakilan keluarga.

Usai menerima bantuan itu dengan terharu Nuraini mengucapkan terimakasih.

“Sangat membantu kami. Kami sangat berterimakasih. Selama PPKM ini kami tidak mendapat bantuan apa-apa. Suami saya tidak kerja karena matanya sudah tidak lagi jelas melihat,” ujarnya dengan mata berair.

Sedangkan ketua Fospen mendengar keluhan Nuraini perihal cucunya yang belum memiliki ktp berjanji akan membantu dan akan mencoba menghubungi pihak disduk agar bisa melakukan perekaman e-ktp bagi sikembar yang cacat tersebut. (Lan)

Komentar