Ozil Chalid Bawa Tim SSB Bina Bintang Muda Kepri Jadi Runner Up, Termotivasi Sang Kakak
TERASKATA.COM, Tanjungpinang – Tubuhnya cungkring dengan tulang-tulang yang panjang, semakin menegaskan pemilik nama Ozil Fadillah Chalid ini bertubuh kurus tinggi langsing. Dibalut dengan kulit hitam manis bocah kelahiran 30 Januari 2013 lalu ini tidak pernah lelah untuk terus berlatih sepakbola.
Menurut putra pasangan Kompol Ramlan dan Rehaniwati Yusuf ini, ia terinspirasi mendalami sepakbola dari kakaknya ditampan Bripda Dival Octore Chalid.
Sang kakak sulung nya itu kini sudah menjadi bintara polisi di Polda Kepri dan masih terus semangat mengeluti sepakbola. Bahkan baru-baru ini tim kakaknya tersebut baru saja menjadi campion dalam helatan pertabdingan sepakbola ditingkat polda Kepri.
Ozil sendiri bercita-cita jadi marinir. Lalu apa yang menarik dari bungsu 3 bersaudara ini ? Gaya bermainnya cukup tenang. Dan sepanjang laga gelaran festival belahar liga 2021 ia cukup memberi kobtribusi bagi timnya sekolah sepakbola Bina Bintang Muda Kepri (SSB).
Dan timnya menempati podium kedua setelah takluk dengan tim Bintanesia di final head to head yang digelar beberapa waktu lalu di lapangan Minisoccer Mambrur Pratama arah bandara Tanjungpinang.
Ozil kini menempuh pendidikan di SD 014 Tanjungpinang Barat. Dengan prestasi akademik yang cukup membanggakan otang tuanya. Menurut Hanni, sang bunda ada sedikit cerita lucu saat putera bungsunya itu masuk sekolah dasar.

Sebelumnya ozil sempat dimasukan ke taman kanak-kanak. Namun hanya bertahan 2 bulan sang putra minta berhenti dengan alasan bosan karena banysk bernyanyi.
Sementara jika dimasukan sekolah dasar umurnys masih 5 tahun lebih. Namun sang bunda tidak putus asa ia pun jencoba mendaftarkan putranya tersebut. Diterima namun dengan syarat madih anak bawang (titipan). “Saya tidak permasalahkan. Yang penting anak saya bisa sekolah”, akunya.
Berjalan hitungan bulan ternyata putranya Ozil bisa mengikuti pelajaran dengan anak-anak lain yang usianya sudah diatasnya. “Alhamdulilah dia bisa mengikuti”, katanya lagi.
Walau terlahir dari seorang perwira polisi, ketigs putranya hidup dalam kesederhanaan. Tidak sok angar jago dengan jabatan sang papa. Dan satu hal yang perlu di tiru Disela-sela latihannya di SSB ia tetap mengutamakan belajar mengaji.
Ia tidak menuntut ketika pulang mengaji tidak dijemput sang mama. Adik dari Excel Gibran Chalid ini disiplin dengan bermain hp. Ia menerima ketika sang mama menentukan kapan boleh main hp dan kapan harus berhenti.
Ia hanya boleh pegang hp ketika belajar online dimulai. Dan setelah tugas-tugas dirumah dikerjakan barulah ia dibenarkan bermain game.
Ia pun cukup familuar dilibgkungsn rumsh maupun sekolahnya. Teruslah berusaha dan gapailah mimpimu. Jangan sia-siaksn masa mudamu yang gemilang. (Lan)
Tinggalkan Balasan