Semarak Festival Tari Zapin Provinsi Kepri

TERASKATA.COM, Tanjungpinang – Zapin merupakan bentuk tarian Melayu yang populer di Indonesia, terutama di wilayah yang mayoritas Melayu seperti di Pulau Sumatera (Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan) dan Kepulauan Riau (Kepri), Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan (Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur), dan di negara-negara yang memiliki populasi Melayu lainnya seperti di Malaysia (terutama di wilayah Pahang, Johor dan Selangor), Brunei dan Singapura.

Ide mengenai Zapin diyakini masuk ke wilayah Nusantara dipengaruhi oleh orang-orang Persia dan Arab yang berakulturasi dengan kebudayaan Melayu lokal dalam menyebarkan ajaran Islam dari Timur Tengah pada sekitar abad keempat belas.

Kala itu hanya laki-laki yang diperbolehkan untuk melakukan tarian Zapin. Sekarang ini, penari wanita juga dapat disertakan.

Dahulu, tarian ini hanya dilakukan untuk upacara keagamaan tetapi selama bertahun-tahun tarian itu telah berkembang menjadi suatu bentuk hiburan tradisional bagi masyarakat Melayu, sehingga penari wanita diperbolehkan berpartisipasi.

Dilatarbelakangi hal itu, Lantamal IV Tanjungpinang bekerjasama dengan pemuda tempatan mengadakan Zapin Penyengat Festival se-Kepri selama dua hari mulai tanggal 4 hingga 5 Februari 2022 di Pulau Penyengat. Pesertanya terdiri dari pelajar SD, SMP dan Umum, dengan jumlah 72 peserta.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksda TNI Muhammad Ali menyambut baik dengan kegiatan ini salah satu upaya melestarikan budaya di wilayah Kota Tanjungpinang khususnya Pulau Penyengat.

“Tarian Zapin ini cukup terkenal dan sudah go internasional dimana tidak hanya di Indonesia melainkan di Brunei Darussalam, Malaysia terutama satu rumpun sudah mulai di kenal dan ini sangat bagus sekali untuk di kembangkan terus, ” ujar Pangkogabwilhan I, Jumat ( 04/01 )

Hal senada juga disampaikan oleh Danlantamal IV Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja Setiawan menyebutkan SD sebagaimana yang disampaikan oleh Pangkogabwilhan bahwa Lantamal IV ikut bertanggungjawab terkait peningkatan kebudayaan daerah salah satunya Zapin Penyengat sebagai budaya asli Melayu.

“Kegiatan ini sudah mulai berjalan hanya kali ini kita buat lebih semarak lagi mudah mudahan bisa go internasional seperti yang di sampaikan oleh Pangkogabwilhan kedepannya kita bisa undang juga yang serumpun, ” jelas Danlantamal IV.

Sementara itu Pj Sekdaprov Kepri Drs Eko Sumbaryadi mengatakan,Jumat (4/2) kegiatan ini sangat bagus dan luar biasa serta dapat sambutan yang baik dari para pelajar.

“Mudah mudahan ini suatu budaya yang terus berkesinambungan pulau penyengat sebagai asal tari Zapin Penyengat ini sehingga dapat dikenal oleh mancanegara dan bagian dari unsur wisata kita. Insyaallah kita akan kembangkan dimasukkan dalam kalender pariwisata Provinsi Kepri,” pungkasnya. (Lan)

Komentar