Tyas Susilawati Ciptakan Batik Resam Kota Tanjungpinang

TERASKATA.COM, Tanjungpinang – Hasil karya tangan seorang Tyas Susilowati menciptakan motif-motif batik terinspirasi dari kekayaan budaya kota Tanjungpinang.

Ditemui di kediamannya di jalan Statistik, perempuan berparas ayu ini menyambut Teraskata.com dengan hangat, Sabtu (17/7/2021).

Ia pun memperlihatkan batik-batik hasil dari ide-ide cemerlangnya. “Ide itu sebuah karya ya yang tidak mudah,” katanya.

Menurut penuturan perempuan kelahiran Jakarta 19 Oktober 1978 tersebut. Ide kreatif yang dituangkannya di kain dalam bentuk motif batik cukup direspon oleh Walikota Tanjungpinang sebelumnya, almarhum ayah Syahrul.

Hal itu diapresiasi mendiang dengan memesan batik untuk pengadaan seragam SD dan SMP, “Ada sekitaran ribuan piece,” katanya.

Tyas Susilawati dengan karya batik tulisnya.

Terpulang dari urusan bisnis Tyas mengungkapkan keinginannya bukan sekedar untuk menuangkan ide lewat karya. Namun lebih kepada menghidupkan UMK yang notabene bergantung pada pesanan batik.

“Pegawai atau para buruh yang mengerjakan batik ini perlu dana untuk menghidupi keluarganya. Jika tidak ada pesanan otomatis tidak ada produktivitas. Mereka bagian dari umkm itu kan kak,” keluhnya.

Tyas juga sudah menciptakan motif batik gurindam 12 dengan detail dan maknanya sesuai pasal-pasal yang ada dalam gurindam 12.

Sebelumnya oleh dinas perdagangan kala itu dipimpin oleh Ahmad Yani, sekarang kadis satpol pp kota Tanjungpinang. Sehingga disusunlah tim perancang. Yang terdiri dari Hj Juwariyah Syahrul, Amiri Pama, Ahmad Yani, Suryadi, Mawrizal effendi, Heru untung laksono, Syarifah Zairina, Ratna, Tyad Susilawati, Wahyono dan Dedi Kurniawan.

Tyas juga bercerita motif batiknya mulai dilirik oleh pemerintah. Ia hanya berharap pemerintah kota Tanjungpinang mau menampung karyanya dan dibuatkan galeri atas karyanya tersebut.

“Bisa di tampilkan di deskranada, ada galeri sendiri, begitu lho kak. Inikan hasil karya dari ide kita dan khas Tanjungpinang, ya,” tukasnya.

Mimpinya tersebut tidaklah muluk, ia hanya berharap pemerintah yang sekarang peduli dengan hasil karya ide-ide cemerlangnya melanjutkan apa yang sudah dilakukan almarhum Syahrul.

Dengan memesan batik karyanya untuk SD bahan bewarna oren dan untuk SMP berbahan biru. Dan tidak lupa ia cukup berterimakasih kepada istri almarhum Syahrul, Hj. Juwariyah yang cukup responsif begitupun dengan mantan kadisdik kota Tanjungpinang, Dadang bersama sang istri yang rajin mempromosikan karyanya.

Tyas juga bukan hanya menciptakan batik cetak tetapi juga batik tulis. Ia juga sering diundang untuk menjadi pembicara di acara- acara khusus tentang membatik. Ia juga punya berbagai alat cetak batik juga piagam serta plakat dari berbagai institusi sebagai bentuk reward bagi karyanya. (Lan)

Komentar