Pagar Pasar Muntilan Diduga Diserobot Pedagang Musiman, Satpol PP Tutup Mata?

TERASKATA.com, MAGELANG – Pedagang musiman bendera merah putih dan umbul-umbul untuk menyambut HUT ke-76 RI tahun 2021 mulai menjamur di wilayah Kabupaten Magelang, Jateng. Namun mereka menjual barang dagangannya di pinggir jalan dan ada pula di trotoar.

Yang lebih parah lagi, ada diantaranya yang menggunakan pagar pasar milik pemerintah untuk mencantolkan jualannya. Seperti di Pasar Mintulan milik Pemkab Magelang. 

Pagar di pasar milik Pemkab Magelang ini diserobot pedagang musiman untuk menjual dagangannya. Sayangnya, pihak Satpol PP dan pengelola pasar setempat tidak mengambil tindakan penertiban. 

Jika bicara dari soal estetika dan keindahan ruang kota, jualan yang digantung di pagar pasar ini, jelas merusak wajah kota. Apalagi persis berada di Jalur Nasional Yogyakarta – Semerang, Jateng bahkan Jakarta. 

Nasrun Mukti (44), salah seorang tenaga pendidik, menyoroti keberadaan pedagang musiman yang berjualan di trotoar dan pagar pasar milik Pemkab itu. 

Ia menegaskan bahwa, berjualan di trotoar maupun menggunakan pagar pasar jelas menyalahi aturan dan estetika keindahan ruang kota. 

“Mestinya, pihak Satpol PP tegas menertibkan ini. Tidak boleh dibiarkan jika kita mengedepankan keindahan kota ketimbang keberadaan PKL yang sembrawut,” ujar Nasrun Mukti, M.Pd, Senin (2/8/2021). 

Sementara itu, seorang pedagang musiman yang minta namanya tidak ditulis, mengaku telah mendapat izin untuk menggunakan pagar pasar Muntilan dimanfaatkan berjualan. 

“Udah mas, udah saya dapat izin kok,” ujarnya sembari menolak menyebut pihak yang mengizinkan berjualan di pagar pasar itu. 

Pedagang satu ini mengaku jika dirinya telah berkontribusi sehingga ia mendapat rekom untuk memajang jualannya di pagar pasar tersebut. Namun lagi-lagi menolak menyebut pihak yang memberi rekom termasuk kontribusi dimaksud. 

Sementara itu, hingga berita ini turun, pihak Satpol PP Pemkab Magelang dan pengelola Pasar Muntilan belum berhasil di konfirmasi terkait hal ini. Namun, awak media ini terus berusaha konfirmasi guna menghindari berita fitnah atau hoaks. (Mis

Komentar