Foto Koleksi Baju Pernikahan di Kuburan, Butik Ini Dikecam

TERASKATA.id, Malaysia – Sebuah butik pengantin di Malaysia menerima beragam reaksi setelah memilih konsep tak biasa dalam pemotretan terbaru koleksi pakaian pengantin mereka. Proses pemotretan dilakukan pada Minggu, (03/11/2019).

Pemilik butik asal Malaysia, Nur Amirah Mohd Amiruddin sedang ramai diperbincangkan karena melakukan sesi pemotretan yang dianggap kurang pantas. Dia menyuruh beberapa model memakai baju pengantin dan berpose di pemakaman.

Nur mengaku sengaja memilih lokasi pemotretan di pemakaman Kristen di Batu Pahat, Johor, Malaysia. Dia mengajak beberapa model perempuan dan dipakaikan busana pengantin muslimah.

Wajah mereka juga dipulas make-up lengkap agar hasilnya bagus, serta menyewa fotografer profesional untuk mengabadikan momen.

Para model pun berpose bergantian, ada yang berdiri anggun dengan latar belakang pemakaman yang sepi. Namun, ada yang menduduki kuburan dan berbaring di antara dua nisan, inilah yang membuat warganet keberatan.

Foto-foto mereka langsung viral setelah dibagikan oleh @chrissytwittwit pada Selasa (5/10/2019).

Foto-foto itu memicu perdebatan di kalangan pengguna media sosial di Malaysia. Komentar yang muncul sebagian besar merendahkan perusahaan pemilik butik baju pengantin karena dianggap tidak peka.

Ada pula komentar yang menyalahkan fotografer yang seharusnya lebih mengerti. Namun ada juga yang berpendapat tidak ada yang salah dengan foto di makam.

Sebagian warganet berkomentar bahwa pemakaman adalah tempat untuk berdoa dan menghormati orang-orang yang sudah meninggal, bukan untuk tempat pemotretan.

Ada juga mempermasalahkan konsep mereka, dengan mengenakan baju pengantin muslimah, sementara latar belakang fotonya adalah pemakaman Kristen. Tindakan mereka dianggap kurang menghormati umat Kristen dan mencederai toleransi umat beragama.

“ Memangnya nggak ada tempat lain untuk berfoto? Kalian sama sekali nggak menghargai pemakaman,” tulis seorang warganet.

“Orang-orang kayak kalian rela melakukan apa pun untuk menarik perhatian. Kalau itu adalah makam keluarga saya, maka saya bakal mencari kalian,” sambung yang lain.

“ Sikap mereka nggak mencerminkan agama Islam. Saya menentang pemotretan yang nggak pantas ini. Mereka harus meminta maaf kepada semua orang Kristen,” timpal warganet lainnya.

Menanggapi hujatan warganet, Nur meminta maaf sebagai perancang ide pemotretan. Ia juga menegaskan kalau foto-foto itu bukan untuk marketing. Ia menyadari kalau perbuatannya salah dan dia meminta maaf pada semua pihak yang tersinggung.

Dia menegaskan kalau tujuan foto-foto ini bukanlah untuk mencari sensasi atau mempromosikan butiknya. Nur memilih lokasi pemakaman hanya untuk menunjukkan konsep berbeda yang ditirunya dari luar negeri. (*)

Komentar