TERASKATA.COM, BONTANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang menyambut baik aksi demonstrasi yang dilakukan Aliansi Amanah Penderitaan Rakyat (Ampera).
Aksi yang digelar gabungan mahasiswa dan masyarakat pada Senin (12/09/2022) itu menyamapaikan empat poin tuntutan. Pertama, menolak kenaikan BBM Subsidi dan berantas mafia BBM. Kedua, menuntaskan kasus-kasus HAM di Indonesia.
Ketiga, mendesak dan mengawal Pemkot Bontang untuk menuntaskan persoalan banjir. Dan keempat, mendesak Pemkot Bontang menstabilkan harga bahan pokok.
Menaggapi itu, Anggota DPRD Bontang, Abdul Haris turut mendukung gerakan para pendemo itu. Menurutnya, setiap harga BBM naik, semua kebutuhan pokok juga pasti akan naik.
“Nah ini semua akan bermuara pada kemiskinan, dan pengangguran,” ungkapnya.
Oleha karena itu, ia mengajak pemerintah dan kepada semua koleganya di DPRD agar melakukan komunikasi ke pusat terkait hal ini.
“Hari ini mestinya tidak hanya sekedar berwacana, namun kita semua sepakat menuntut pemerintah pusat untuk menurunkan harga BBM,” ujaranya.
“Bagaimana caranya mungkin tidak hanya sekadar bersuara namun ada hitam di atas kertas,” tambahnya.
Sebab itu, ia meminta kepada peserta aksi agar mengajukan konsep yang nantinya untuk ditandatangani bersama.
“Bahwa di Bontang ini masyarakat susah, dan harus di suarakan sampai ke pusat,” jelasnya.
Politisi PKB itu menerangkan, alasan penolakan itu juga didasarkan karena ekonomi masyarakat belum pulih pasca pandemi Covid-19.
Kemudian pada saat ini daya beli masyarakat sudah turun dan ditambah naiknya harga BBM membuat daya beli semakin turun.
” Kenaikan BBM ini dapat menimbulkan inflasi serta berbagai dampak terhadap ekonomi masyarakat,” terangnya.
Terakhir, Ia meminta kepada pemkot, agar memastikan bahwa kebutuhan pokok masyarakat itu bisa dijamin keberadaannya.
“Perlu adanya komunikasi ke daerah-daerah penyuplai, supaya kebutuhan pokok ini tidak langka dan tidak dipermainkan oleh para tengkulak-tengkulak yang nakal,” pungkasnya. (ADV)
Komentar