Soal Ledakan di Pabrik Kaltim V PKT, Begini Komentar Agus Haris

TERASKATA.COM,BONTANG – Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris turut mengomentari soal ledakan yang terjadi di Pabrik V PT Pupuk Kaltim (PKT), Sabtu (23/7/2022) lalu.

Menurutnya, insiden ini terjadi akibat kelalaian dari karyawan yang menyebabkan kecelakaan kerja. Ia pun meminta agar perusahaan memberi sanksi bagi karyawan yang lalai tersebut agar tidak melakukan kesalahan serupa. Lantaran menurutnya, ledakan itu sangat membahayakan masyarakat, khususnya yang bermukim di wilayah bufferzone.

“Saya fikir itu kelalaian kerja,” ujarnya via telepon, Minggu (24/7/2022).

Ia pun meminta agar pihak perusahaan melakukan aksi cepat tanggap, salah satunya sosialisasi ke masyarakat soal ledakan yang diduga mengeluarkan asap beracun. Agar tidak menjadi kesalahpahaman.

“Harus cepat melakukan sosialisasi ke masyarakat kalau memang asap akibat ledakan itu tidak beracun. Terus kalaupun ternyata beracun harus segera lakukan penanganan. Karena soal beracun atau tidak hanya pihak perusahaan saja yang tahu itu,” timpalnya.

Politisi Partai Gerindra ini pun meminta agar kasus ini tidak terulang kembali. Dan meminta pihak manajemen perusahaan PKT lebih memperhatikan standar kerja bagi karyawan agar tidak menimbulkan korban jiwa.

“Semoga tidak terulang lagi, pihak PKT mungkin bisa lebih meningkatkan keamanannya lagi agar tidak terjadi lagi hal serupa,” tandasnya.

Diketahui sekira pukul 11.00 WITA, pada Sabtu (23/7/2022)Terjadi ledakan di area Pabrik Kaltim 5 PT Pupuk Kalimantan Timur. Dari ledakan itu terlihat jelas asap berwarna merah jambu membumbung tinggi di udara. Ledakan itu ditengarai karena adanya kerusakan alat di pabrik tersebut.

Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Kaltim Teguh Ismartono menyebut bahwa pada Sabtu (23/07/2022) dini hari terjadi shutdown di pabrik 5 PKT karena ada malfungsi salah satu instrumen atau over firing. Tidak ada korban jiwa dalam kasus tersebut pun asap yang dikeluarkan juga tidak beracun, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

“Kondisi tersebut ternotifikasi langsung secara cepat oleh tim di central control room sehingga dapat ditanggulangi dengan sigap. Pada pagi hari, ketika proses restart dilakukan, terjadi over-firing. Selain itu tentu dengan adanya kebijakan K3 yang preventif dan mitigasi, kejadian ini dapat ditanggulangi dengan baik,”tandasnya. (ADV)

Komentar