Soal Relokasi Pedagang Citra Taman Loktuan, Faisal: Banyak Polemik, akan Kita Panggil Dinas Terkait

TERASKATA.COM, BONTANG – Polemik relokasi pedagang ke pasar baru Taman Citra Loktuan disorot dewan.

Anggota Komisi III DPRD Bontang Faisal mengungkapkan berdasarkan Sidak yang dilakukan beberapa hari lalu dirinya menerima keluhan dan aspirasi pedagang.

“Senin (18/7) kemarin saya bersama komisi II datang kesana ternyata memang banyak keluhan pedagang dan perlu menjadi perhatian,” ujarnya saat ditemui di ruangannya Kantor DPRD Bontang, Senin (18/7/2022).

Adapun tiga keluhan pedagang itu dijelaskan Faisal diantaranya, terkait ukuran lapak dianggap pedagang korban kebakaran ini tidak sesuai.

“Lapaknya terlalu kecil yang katanya 2 meter ini hanya 1,3 meter,” jelasnya.

Kedua, banyaknya pedagang baru juga dikeluhkan pedagang lama. Mereka merasa dirinya (pedagang) yang merupakan korban kebakaran beberapa waktu lalu tidak diprioritaskan. Khusunya mereka para pedagang ikan dan sayur-mayur. Dimana sebelumnya pedagang ikan totalnya hanya 58, tapi ternyata di lapangan pedagang membengkak.

“Mereka minta keterangan siapa sih yang masuk di situ, diluar dari pedagang lama. Karena katanya ada pedagang ikan lama yg tidak dapat tempat. Ditambah katanya banyak pedagang baru yang ukuran fasilitas lapaknya sama dan lebih bagus dari mereka yang pedagang lama. Makanya mereka merasa tidak diprioritaskan,” bebernya.

Ketiga, penyusunan lapak yang semrawut juga dikeluhkan pedagang. Kata Faisal harusnya lapak para penjual ikan diatur menajdi satu kesatuan dengan posisi memanjang. Tapi kenyataannya lapak mereka terpisah-terpisah.

“Posisi petak harusnya memanjang menjadi satu sesama pedagang ikan. Tapi ternyata dipisah-pisah. Jadi orang kalau belanja muter-muter gitu,” imbuhnya.

Menanggapi persoalan itu, Faisal mengaku akan memanggil dinas terkait membahas keluhan pedagang tersebut.

“Nanti kita Komisi III dan II akan panggil dinas terkait untuk merapatkan masalah ini kalau bisa diakomodir cari solusinya. Karena bangunan ini sudah jadi maka susah kalau mau diubah lagi. Apalagi juga sudah diundi susah di tata ulang,” tandasnya. (ADV)

Komentar