Masing-masing pelaku merupakan warga asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana membenarkan itu.
Dia menjelaskan, awalnya aparat kepolisian dari Polsek Kawasan Soekarno – Hatta, Makassar tengah melakukan kegiatan rutin untuk mencegah narkoba pada Jumat pekan lalu. Pada saat itu, kecurigaan polisi atas sebuah barang kiriman mulai muncul.
“Ketika ada bongkar muatan kapal yang berasal dari Surabaya dengan tujuan Makassar. Kemudian anggota memeriksa,” kata Nana di Mapolres Pelabuhan Makassar, Selasa (8/2/2022).
“Di situ, di kapal ada satu truk. Lalu mereka (anggota) memeriksa dan ada barang yang mencurigakan yaitu berupa tiga kardus cokelat,” sambung Nana.
Saat barang itu dibuka, dugaan polisi soal peredaran narkoba semakin mencuat karena ditemukan 31 paket bungkusan mencurigakan.
“Setelah dibuka ada 31 bungkusan yang berisi kristal bening yang di duga sabu seberat kurang lebih 21 kg. Kemudian dimintai keterangan itu kurang lebih seharga Rp21 miliar,” jelasnya.
Jenderal Polisi berpangkat dua bintang ini mengakui bahwa provinsi yang ia pimpin saat ini, tengah menghadapi darurat narkoba.
“Narkoba di Sulsel sudah darurat narkoba, data 1.992 kasus yang kita tangani di Sulsel 2021,” beber Irjen Nana Sudjana, dikutip dari Fajar.co.id.
Beberapa kasus besar yang berhasil dibongkar diantaranya temuan 75 Kg jenis sabu-sabu pada Oktober lalu. Ada pula 21 kg pada Februari 2022 lalu yang berhasil diungkap.
Parahnya hal ini ditengarai telah masuk ke desa-desa.
“Dari data yang ada narkoba ini sebenarnya sudah masuk ke desa-desa,” katanya.
Makanya pihaknya akan melibatkan Pemda hingga menyasar ke pelosok. (*/int)
Komentar