Mahasiswi Cantik Unhas Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Sepucuk Surat, Begini Isinya
TERASKATA.com, Makassar – Seorang mahasiswi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Qanita Amelia (20) tewas gantung diri di kamar indekosnya di Kompleks Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Kota Makassar, Sabtu (12/09/21) malam.
Sebelum melakukan aksi nekatnya, Qanita menuliskan sepucuk surat berupa sebuah pesan kepada ayah ibunya. Pesan itu tertulis di dalam dua lembar kertas binder.
Dalam dokumentasi foto surat yang diperoleh untuk sang ayah, Qanita Amelia menuliskan pesan, “ayah, maafkan anakmu yang durhaka ini. Terlalu bikin malu, semoga ayah bisaji bahagia tanpa saya,” tulisnya dilansir dari Tribun Makassar.
Sementara untuk ibunya, “Bun minta maafka, karena ternyata NDA kuatka, terlalu berpengaruh (seseorang) dalam hidupku,” tulisnya di penggalan atas surat. “Maafka Bun, bahagiaki nah bun, selama ini prinsipku nda apa-apaji selama ibuku bahagia,” tulisnya lagi.
Mahasiswi cantik semester enam jurusan akuntansi itu ditemukan tewas tergantung dalam kamar dengan seutas tali jemuran. Kesedihan Dasriana, Ibu Qanita, tidak dapat ia sembunyikan saat ia tiba di depan teras rumah, lokasi kejadian.
Kepada polisi, ia mengenal putrinya sebagai sosok mahasiswi yang cerdas. “Pintar ini anak (Qanita Amelia) kasihan, IPK 3,8 karena termasuk kutu buku juga dia,” kata Haja Dasriana terisak.
Dasriana pun tidak kuasa membendung kesedihannya beberapa saat setelah jasad putrinya digotong keluar dari rumah. Dasriana pingsan dan harus dibopong masuk ke dalam mobil.
Jasad Qanita dibawa ayahnya AKBP Andi Yunus Halid ke rumah duka di Kabupaten Pangkep, menggunakan mobil pribadi. Sebelum ditemukan tergantung, Qanita mengirimkan foto seutas tali ke ibunya, Haja Dasriana. Foto itu disertai pertanyaan bernada, ” Kuatji ini ma’?”
Sang ibu, pun menjawab dengan meminta Wanita untuk tidak bermain-main. “Astagfirullah, janganki main-main nak,” ucapnya.
Informasi lain yang diperoleh di lokasi, sang ibu Haja Dasriana juga sempat melakukan video call dengan putrinya itu. Tali jemuran itu berwarna biru dan kini diamankan polisi sebagai barang bukti.
Selain itu, ada selembar surat yang diduga ditinggal Qanita sebelum nekat mengakhiri hidupnya.
Aksi mahasiswi semester enam jurusan akuntansi Unhas itu, diduga dilatarbelakangi motif asmara. Hubungan Qanita dengan pacarnya dikabarkan putus.
“Jadi (awalnya) kami menerima informasi dari salah satu warga bahwa, telah terjadi kasus gantung diri. Kemudian, KaSPK bersama piket fungsi dan juga Resmob mendatangi lokasi dan membenarkan adanya kejadian itu,” kata Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea, Iptu Nurtjahyana ditemui di lokasi.
Meski dalam penyelidikan, polisi menemukan sepucuk surat disekitar jenazah. Dari sepucuk surat itu, muncul dugaan motif tewasnya QA karena asmara.
“Motifnya masih dalam penyelidikan, adapun selebaran yang kita temukan juga dalam penyelidikan,” ujarnya.
Jasad QA dievakuasi langsung oleh ayahnya AKBP Andi Yunus Halid menggunakan mobil pribadi. Perwira dua bunga melati yang tugas di Polda Sulbar, itu membopong langsung jasad anaknya ke dalam mobil bersama beberapa kerabatnya.
Ia tampak begitu tegar, saat baru saja datang dan membawa anaknya ke luar rumah, tempat QA tewas tergantung. “Terima kasih banyak semuanya,” ucap Andi Yunus Halid saat hendak menaiki mobil ke arah polisi dan warga.
Rencananya, jasad QA akan dibawa ke rumah duka di Jl Sukowati, Kabupaten Pangkep. Dari percakapan di lokasi, pihak keluarga menolak jasad QA untuk diautopsi.(*/lia)
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Tinggalkan Balasan