Mirip Kisah Romeo-Juliet, Sepasang Kekasih di Toraja Utara Bunuh Diri Dalam Kamar
Ini adalah kasus gantung diri kesekian di Toraja dalam bulan Januari 2021 ini.
Persoalan pelik yang belakangan ini terjadi di Toraja, Sulawesi Selatan, yakni meningkatnya peristiwa bunuh diri.
Sepanjang tahun 2020 terjadi 30 kasus bunuh diri. Tana Toraja 14 kasus dan di Toraja Utara 16 kasus.
Sedangkan mengawali tahun 2021 ini, sudah tiga warga Toraja mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Tiga kasus ini sangat memprihatinkan sebab pelakunya masih berusia muda, yakni RB (20), ES (20) dan DN (18).
Salah satu tokoh pemuda Toraja, Brikken Linde Bonting yang juga eks Ketua KNPI Toraja Utara mengaku turut prihatin.
Apalagi korbannya dominan masih berusia muda yang sejatinya masih memiliki masa depan yang cerah.
Dari kasus bunuh yang terjadi pun menurut Brikken menjadi tamparan bagi semua masyarakat Toraja.
“Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi, sebagai tokoh pemuda saya merasakan bahwa ini menjadi tamparan bagi kita semua,” ujarnya.
Brikken berharap semua stakeholder agar segera membuka diri terkait apa yang menjadi penyebab usia muda menyudahi hidupnya secara paksa.
Juga, perlu dibangun ruang komunikasi secara terus-menerus antar lintas lembaga baik pemerintah, aparat penegak hukum, tokoh agama, tokoh adat, pendidik dan organisasi kepemudaan untuk mencari solusi terbaik, tanpa harus menyalahkan.
“Dan yang terpenting adalah edukasi dalam lingkungan keluarga sebagai benteng terakhir,” tutur Brikken yang juga Koordinator Gerakan Milenial Sangtorayan. (int)
Tinggalkan Balasan