TERASKATA.com, Makassar – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) baru-baru ini kedatangan satu direktur dan empat komisaris baru.
Itu ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan Senin (7/9/20) lalu. Penambahan lima sosok baru ini berkenaan dengan akan masuknya PT Inalum (Persero) atau kini dikenal dengan nama Mining Industry Indonesia (MIND ID) sebagai pemegang saham perusahaan.
Dari empat nama nama komisaris baru, tak terdapat satu pun putra daerah tana luwu. Hal ini memantik reaksi sejumlah tokoh tana Luwu. Salah satunya diungkapkan Dewan Pembina Yayasan Langkanae Kedatuan Luwu, Ir Jamaluddin Nawir, MM.
Kepada redaksi teraskata.com, Jamaluddin mengatakan, semestinya PT Vale mengakomodir putra putri tana Luwu untuk mengisi satu posisi komisaris, khususnya komisaris independen.
”PT Vale Indonesia mengabaikan hak WTL jadi Komisaris Independen,” katanya.
Padahal bagi Jamaluddin, ada banyak tokoh WTL yang mumpuni untuk mengisi posisi tersebut. Beberapa diantaranya disebutkan pengurus KKL Raya ini, yakni Luthfi Andi Mutty, Buhari Kahar, Prof Jasruddin, bahkan Datu Luwu Andi Maradang Mackulau Opu To Bau.
”Itu nama-nama yang sangat memungkinkan. Tetapi pada faktanya satupun tak ada yang masuk. Entah apa pertimbangannya,” tandas Jamal.
Padahal kata dia, PT Vale Indonesia telah beroperasi di Tana Luwu berpuluh-puluh tahun. Hasil bumi yang dikeruk adalah kekayaan alam tana Luwu.
Sebelumnya, Direktur Utama Vale Indonesia Nicolas D. Kanter dalam keterangannya mengatakan pemegang saham menyetujui pengangkatan Adriansyah Chaniago sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan yang baru untuk periode tiga tahun mendatang.
Juga menyetujui komposisi bari Komisaris yang diisi oleh Mark James Travers sebagao Presiden Komisaris dan Ogi Prastomiyono Wakil Presiden Komisaris serta lima Komisaris yakni masing-masing, Luiz Fernando Landeiro, Cory McPhee, Nobuhiro Matsumoto, Rizal Sukma, dan Alexandre Silva D’Ambrosio.
Selain itu juga terdapat tiga komisaris Independen, yakni Raden Sukhyar, Rudiantara, dan Dwia Aries Tina Pulubuhu. (*)
Komentar