Limbah Sulfur PT Vale Diduga Cemari Pulau Mori Lutim, Berserakan di Sekitar Pulau

TERASKATA.COM, LUWU TIMUR – Limbah sulfur PT Vale Indonesia di Sorowako Luwu Timur ditemukan warga berserakan di Pulau Mori, Desa Harapan, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Warga kesal karena pulau itu kini tercemar sulfur yang termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Limbah ini berbentuk butiran, ukurannya kecil hingga sedang terlihat jelas berada di bibir pantai Pulau Mori di perairan Teluk Bone.

Dikutip dari Tribunnews.com, bukan hanya di pantai Pulau Mori, limbah sulfur bahkan terlihat di laut yang kedalamannya masih dangkal.

Sekadar diketahui, di Pulau Mori ini terdapat sebuah mercusuar. Di dalam pulau juga ditumbuhi tanaman nipah yang daunnya kadang dibuat sebagai bahan baku atap rumah.

Sejatinya, kondisi tanah atau lahan harus bebas dari semua pencemaran, terutama pencemaran limbah B3.

Tanah atau lahan tercemar limbah B3 akan rusak karena mengalami perubahan kualitas dan budidaya tanaman sulit dilakukan karena sudah tercemar limbah B3.

Sebagai informasi, sulfur merupakan salah satu bahan yang digunakan di pabrik PT Vale Indonesia dalam pemurnian bijih nikel.

Sayangnya, meski limbah sulfur di Pulau Mori ini sudah ramai dibicarakan warga Luwu Timur, namun pihak PT Vale belum bersikap.

Hingga Rabu (18/8/2021), belum ada tanggapan resmi dari PT Vale Indonesia perihal kondisi Pulau Mori itu.

Sekadar diketahui, baru-baru ini, seorang warga Balantang inisial RM mengaku berhasil mengumpulkan hampir 1 ton sulfur dari pulau itu.

RM mengumpulkan sulfur yang sudah bercampur tanah dan lumpur laut, berserakan di sekitar pulau itu.

Konon, sulfur PT Vale di Pulau Mori sudah ada sejak tahun 2015 lalu.(*/int)

Komentar