Karena Kecewa, Keluarga Korban FE Sempat Gaungkan Hastag Percuma Lapor Polisi
TERASKATA.Com, Palopo – Terungkap sudah identitas tengkorak manusia yang ditemukan baru-baru ini di Jalan poros Palopo-Toraja, Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Dia adalah almarhum Feni Ere, warga Kelurahan Pongsimpin, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, yang berita kehilangannya sempat viral di jagat maya Januari tahun 2024 silam.

Pada tanggal 18 Januari 2024 silam, korban Feni Ere dikabarkan hilang. Saat itu, keluarga korban mendatangi Mapolres Kota Palopo untuk melaporkan kehilangan keluarganya.
Hanya saja, berdasarkan keterangan adik korban, Futri Ere, laporannya tidak ditanggapi serius oleh kepolisian resort Kota Palopo. Bahkan oknum polisi memberikan pernyataan yang melukai perasaan keluarga korban saat itu.
”Tidak usah cari kakamu, dia sudah dewasa, mungkin dia lari sama pacarnya,” demikian pernyataan oknum polisi Polres Kota Palopo yang ditirukan adik korban kepada wartawan.
Pernyataan itu tidak hanya melukai hati keluarga korban, tetapi juga mencerminkan sikap tidak profesional polisi dalam melayani masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan polisi. Apalagi berkaitan dengan nyawa manusia.
Parahnya lagi, saat berkunjung ke rumah korban polisi sebenarnya sudah menemukan petunjuk awal berupa celana yang berlumur darah. Hanya saja, menurut adik korban, lagi-lagi polisi tidak menunjukkan keseriusan menindaklanjuti kasus tersebut meski sudah ada petunjuk awal.
”Tidak pernah ada pengusutan terkait celana yang penuh darah yang ditemukan di rumah kami. Apakah itu darah kakak saya atau darah binatang,” ujar Futri.
Karena merasa kecewa dengan sikap polisi, saat itu pihak keluarga kemudian sepakat untuk memviralkan kembali hastag #percumalaporpolisi. Itu sebagai bentuk protes keluarga korban yang merasa tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari pihak Kepolisian Resort Kota Palopo dalam penanganan laporan kehilangan keluarganya.
Keluarga korban baru mendapatkan kepastian kondisi Feni Ere setelah seorang pengendara motor menemukan tengkorak manusia di jalan poros Palopo-Toraja pada pada Senin, 10 Februari 2025 lalu.
Tes DNA Belum Keluar
Polisi kemudian baru bergerak ke lokasi penemuan tengkorak itu dan melakukan uji forensik. Hingga saat ini hasil uji forensik belum keluar. Namun pihak keluarga meyakini bahwa tengkorak itu adalah Almarhum Feni Ere.
”Hasilnya itu belum keluar untuk tes DNA-nya, cuma ada kecocokan lain antara korban dan kerangka. Ditambah keyakinan orang tua (Feni Ere) yang meyakini itu adalah anaknya,” kata Kasat Reskrim Polres Palopo AKP Sayed Ahmad Aidid kepada wartawan, Kamis (20/2/2025).
”Ada kesamaan atau ada ciri-ciri yang diyakini dari pihak keluarga yakni susunan gigi, pakaian dan busana lainnya. Jadi keyakinannya itu sudah 99 persen. Termasuk dari pengamatan gigi dan tanda-tanda lainnya memiliki kecocokan,” sambungnya.
Polisi belum bisa memastikan penyebab kematian Feni Fere. Sayed berdalih kasus ini masih dalam penyelidikan. ”Saat ini kami masih melakukan penyelidikan,” katanya.
Sementara itu, isak tangis menyambut kedatangan kerangka mayat Feni Ere di kediamannya di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Palopo pada Kamis (20/2/2025).
Ratusan keluarga dan kerabat Feni Ere mengiringi ambulans yang membawa kerangka tersebut dari rumah sakit menuju rumah duka. (red)
Tinggalkan Balasan