Pesanan Burger Tak Sesuai Gambar, Warga Palopo Tuntut KFC Rp 4 Miliar ke Pengadilan

“Itu produk asal jadi. Saya tidak percaya KFC sebagai restaurant waralaba terbesar bisa jual produk burger seperti itu,” katanya.

Erwin mengaku sudah bertemu dengan pihak KFC beberapa waktu lalu. Dari pertemuan itu, ada empat poin yang disepakati bersama.

Diantaranya meminta maaf secara terbuka di media sosial, memberi makan anak panti asuhan selama sebulan, tidak memecat karyawan dan memperbaiki layanan.

Namun hingga tenggat waktu yang disepakati, KFC ingkar janji. Pihak perusahaan tak kunjung menaati kesepakatan itu.

“Tidak ada niat baik melaksanakan kesepakatan itu. Awalnya perjanjian 7 hari, lalu saya tambah satu minggu lagi tapi tidak diindahkan,” kata Erwin, beberapa waktu lalu.

Erwin mengaku pihak KFC tidak pernah meminta maaf secara terbuka hingga saat ini. Ia pun menegaskan akan menggugat KFC ke pengadilan negeri Palopo.

“Artinya gugatan perdata akan segera saya layangkan ke pengadilan. Ini bukan soal harga burger yang tidak seberapa, tapi hak saya sebagai konsumen,” tegasnya.

Kata Erwin, pihak KFC berdalih bahwa kesalahan karyawannya yang menjual burger tidak sesuai dengan gambar, bukanlah persoalan yang berat. Makanya mereka menolak jika harus meminta maaf secara terbuka di media sosial.(*/lia)

Komentar