Hari Kesaktian Pancasila Bagi Ketua DPC Srikandi Pemuda Pancasila Palopo

TERASKATA.id, Palopo – Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober merupakan sejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Lalu, apa makna hari Kesaktian Pancasila bagi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Srikandi Pemuda Pancasila Kota Palopo, Sharma Hadeyang, S.E. ,M. Si?

“Bagi saya makna dari Hari Kesaktian Pancasila adalah merupakan falsafah negara yang memiliki kekuatan menjaga kedaulatan NKRI dalam naungan semangat kebhinnekaan,” ungkapnya.

Dikatakannya, bahwa siapapun yang ingin mencoba merobohkan ideologi Pancasila tidak akan mempan. Ia meyakini jika Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat digoyangkan.

“Baik berbeda Agama, berbeda Suku, berbeda Ras atau Etnis, berbeda kepercayaan namun dengan adanya Pancasila mampu menyatukan itu semua. Makanya Pancasila menjadi satu-satunya alat perekat dan pemersatu Bangsa Indonesia,” imbuhnya Selasa, (01/10/19).

Ia juga menjelaskan sejarah tentang bagaimana kekejaman PKI tahun 1965, peristiwa G.30/SPKI yang mampu di tumpas dalam waktu singkat dengan kekuatan dan kesaktian Pancasila, sehingga 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Tak hanya itu ia juga mengungkapkan tentang bagaimana kondisi bangsa hari ini. Kata dia jiwa pancasila tidak akan pernah hilang jika kita mampu menjadikan falsafah itu sebagai jati diri bangsa.

“Memang saya melihat kita berada dalam ujian untuk dipecah-belah. Kemungkinan itu pengaruh dari luar yang punya niat jahat untuk menguasai Indonesia. Namun, saya masih sangat yakin, dengan semangat nasionalisme kita yang termaktub dalam Pancasila, Indonesia mampu melewati ujian ini dengan kekuatan semangat persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.

Untuk itu, ia juga berharap kepada generasi muda Indonesia harus menjadikan 5 sila Pancasila sebagai jati dirinya.

“yang menjadi kebanggaan kita semua dalam setiap gerak langkah, tutur sapa, karya dan prestasi agar kelak mampu menjadi pemimpin ideal dan amanah yang dibtuhkan oleh keutuhan NKRI. Kuncinya juga ada pada semangat nasionalisme merah putih harus tetap terpatri dalam jiwa sanubari para generasi muda,” harapnya.

Lanjut Sharma, ia menjelaskan jika menanamkan nilai pancasila harus juga pada anak didik usia dini.Serta setiap pengkaderan pada berbagai lini di organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan.

“Nilai-nilai semangat pancasila itu harus menjadi salah satu materi. juga. Biar generasi berbeda warna bendera tapi nilai-nilai kebangsaan tetap sama yaitu Indonesia. Juga ditanamkan pada anak didik usia dini yang ada di pendidikan formal,” tutupnya. (*)

Komentar