TERASKATA.COM

Dari Timur Membangun Indonesia

Kapan PTM untuk Sekolah Dalam Kota? Ini Penjelasan Pemkot Palopo

admin |
Wali Kota Palopo, Drs HM Judas Amir MH.

TERASKATA.COM, PALOPO – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk SD dan SMP di Kota Palopo akan diawali di sekolah-sekolah pinggiran kota. Seperti di Kelurahan Sumarambu, Padanglambe, Battang, dan Kambo.

Di luar dari empat kelurahan itu atau sekolah-sekolah di dalam kota, belum dibolehkan PTM.

Lalu kapan sekolah di dalam kota bisa PTM?

Dalam konferensi pers di Aula Ratona Kantor Walikota Palopo, Selasa (7/9/2021), Walikota Palopo, Judas Amir memastikan SD dan SMP di pinggiran kota sudah bisa PTM.

”Kita akan rapatkan, bisa segera mungkin tatap muka (PTM). Di SD dan SMP di Kambo, SD dan SMP di Battang, SD dan SMP di Sumarambu, dan SD di Padang Lambe. Kalau SMP Salubatang belum, karena ternyata banyak siswa di sana, banyak siswa dari wilayah Lamasi (luar Kota Palopo),” jelas Judas.

Judas memastikan dalam pemberian izin PTM ini, pihaknya sangat berhati-hati.

Di satu sisi, PTM sudah sangat mendesak dan memang kebutuhan peserta didik. Namun di sisi lain, Ia harus memastikan pelaksanaannya tidak menimbulkan masalah baru.

Dalam hal ini, mencegah kasus Covid-19 di Palopo meningkat lagi.

Sehingga untuk sekolah di dalam kota, masih melihat situasi Covid-19, termasuk penyelesaian vaksinasi.

Demikian pula SMA/SMK, belum ada rencana untuk diberikan izin PTM. Karena tidak boleh ada guru yang mengajar sebelum vaksin lengkap.

”Kalau semua sudah vaksin, baik guru, siswa, dan orang tua siswa, baru bisa PTM,” ucap Wali Kota didampingi Juru Bicara Satgas Covid-19 Palopo, Ishaq Iskandar.

Yang jadi masalah, karena stok vaksin sangat terbatas. Sebab bukan hanya Kota Palopo yang ingin segera menuntaskan vaksinasi, tapi seluruh daerah butuh.

Sehingga saat ini, Palopo memprioritaskan penyelesaian vaksin kedua bagi warga yang sudah vaksin pertama.

Sekadar diketahui, dalam pelaksanaan PTM, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim sudah menekankan bahwa vaksinasi tidak menjadi persyaratan bagi peserta didik untuk PTM.

“Yang boleh melakukan tatap muka adalah semua di PPKM 1 sampai 3. Itu boleh. Dan vaksinasi tidak menjadi kriteria, harus menunggu vaksinasi dulu untuk boleh,” kata Nadiem di Jakarta, Rabu (25/8/2021) lalu, dikutip Teraskata.com dari Kompas.com.

Kendati demikian, menurut Nadiem, opsi tatap muka harus dilakukan dengan persyaratan, yakni vaksinasi bagi semua guru dan tenaga pendidik di sekolah.

Persyaratan vaksinasi, menurut Nadiem, hanya diwajibkan bagi tenaga pendidik, bukan ke peserta didik.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo, Syahruddin saat ditemui Teraskata.com membenarkan penekanan Menteri Nadiem, namun pihaknya tidak mau gegabah.

“Seperti yang dijelaskan Pak Wali tadi, kami sangat hati-hati dalam menerapkan PTM di Kota Palopo,” kata Syahruddin.

Menurutnya, seluruh sekolah selain yang telah diizinkan Walikota Palopo, bisa menggelar PTM terbatas apabila seluruh guru dan siswa telah selesai divaksin.

“Para guru hampir semuanya sudah divaksin, sisa para siswa yang masih ada sama sekali belum tersentuh vaksin, kalau semuanya sudah divaksin baru bisa tatap muka,” ucapnya.(lia/int)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini