Opini: Aktivis Mahasiswa Layak Mengisi Staf Khusus Presiden

Oleh: Amiruddin Kamli (Ketua Cabang GMNI Kota Palopo)

Seperti yang telah kita ketahui, kedua Staf Khusus Presiden yang telah mengundurkan diri, masuk dalam gugus tugas yang berfokus menjadi teman diskusi Presiden dan juga jadi penghubung presiden dengan Masyarakat yang banyak berdiskusi tentang gagasan-gagasan inovatif.

Ketua Cabang GMNI Palopo, Amiruddin Kamli, menyampaikan dukungan kepada Chrisman Damanik yang layak mengisi staf khusus presiden.

Pengunduran diri dua staf khusus presiden, Adamas Belva Syah Devara selaku pendiri sekaligus CEO Ruang Guru dan Andi Taufan Garuda Putra selaku CEO PT Amartha, telah mengundurkan diri setelah keduanya diduga terlibat konflik kepentingan.

Belva mengundurkan diri pada Selasa (21/04/2020) berkaitan dengan terpilihnya Ruang Guru sebagai mitra program Kartu Prakerja. Sementara, Taufan mundur pada Jumat (24/04/2020) setelah muncul polemik surat berkop Sekretariat Kabinet yang ditandatanganinya kepada para camat se-Indonesia meminta mendukung petugas lapangan Amartha yang akan turut memberikan edukasi kepada masyarakat di desa terkait Covid-19.

Chrisman Damanik yang di kenal sebagai aktivis mahasiswa dan juga aktif membela rakyat kecil terbukti semenjak beliau menjadi Ketua Presidium GmnI priode 2015-201, serta memiliki semangat kebangsaan yang paham atas penderitaan rakyat melalui aktivitas advokasi hukumnya di LBH Trisakti.

Komentar