Opini : Matinya Idealisme
Hasilnya, mahasiswa berhasil menduduki DPR dan MPR dan berhasil menggulingkan rezim Soeharto.
Mungkin sebagian orang yang membaca tulisan ini akan bertanya-tanya, mengapa harus menjelaskan sejarah diatas dalam tulisan ini?, tanpa penulis menulisnya, pembaca akan tetap akan tau bahwa kejayaan bangsa ini selalu ada pemuda dan mahasiswa didalamnya.
Yang ingin penulis sampaikan adalah, tidakkah sejarah diatas bisa menyadarkan mahasiswa betapa pentingnya peran mahasiswa di tengah-tengah masyarakat yang sampai sekarang masih trend dengan sebutan agent of change, social of control dan moral of force?.
Mengapa mahasiswa diera ini begitu gampangnya di nina bobokkan dengan kenyamanan yang dibuat oleh penguasa?, bukan kah munir, marsinah, wiji thukul dan kawan-kawannya yang lain yang sampai hari ini belum terungkap siapa pembunuhnya sudah memperlihatkan kepada kita bagaimana perjuangan yang sebenarnya?
Sekelumit masalah yang mengangkangi kehidupan mahasiswa hari ini ternyata tidak cukup untuk menyadarkan mahasiswa betapa biasnya penguasa hari ini.
Mungkin masih ada segelintir mahasiswa yang masih komitmen atas sumpah yang telah diucapkannya, dan tidak sedikit pula mahasiswa yang telah menghianati sumpah tersebut.
Sampai hari ini, kita masih menunggu teriakan-teriakan tentang pembebasan, teriakan tentang perlawanan atas segala bentuk kedzoliman dan intimidasi terhadap rakyat.
Sudah terlalu lama kita semua nyaman dengan kasur empuk yang dibuat oleh para kapitalis, sudah terlalu lama kita menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok, kini saatnya menghidupkan kembali spirit perjuangan yang telah lama mati suri, tegakkan kepala dan melihat bahwa semuanya sedang tidak baik-baik saja.(*)
Tinggalkan Balasan