OPINI: Pemerintah Gagap, Salah Kebijakan Menyusahkan Rakyat
Rasulullah Saw bersabda : “Imam (khalifah) adalah pengurus, ia bertanggung jawab atas (urusan) rakyatnya.” (HR.Muslim)
Kesehatan dalam pandangan Islam merupakan kebutuhan pokok publik bukan jasa untuk dikomersialkan.
Tidak dibenarkan bahkan haram pemerintah memiliki program bertujuan mengomersialkan pelayanan kesehatan atau menghadirkan institusi kapitalisme.
“Imam (khalifah) yang menjadi pemimpin manusia adalah (laksana) pengembala. Dan hanya dialah yang bertanggung jawab terhadap urusan rakyatnya.” (H.R Al-Bukhori)
haram bagi negara hanya berfungsi sebagai regulator dan fasilitator yang memuluskan agenda hegemoni dan bisnis korporasi. (Sumber: Muslimah Media Center)
Perhatian yang besar terhadap masalah kesehatan telah ditekankan sejak masa kenabian Rasulullah Saw, pernah ditemani oleh 8 orang dari urainah yang hendak bergabung menjadi warga negara Khilafah di kota Madinah. saat itu, kedelapan orang tersebut dalam keadaan sakit.
Rasulullah lantas meminta mereka dirawat di dekat kawasan penggembalaan ternak milik Baitul Mal di Dzi Jidr arah Quba sampai sehat dan pulih kembali. Ketika dihadiahi seorang dokter oleh Muqauqis, Raja Mesir, beliau meminta dokter tersebut segera memberikan pengobatan kepada seluruh warga Madinah secara gratis. (Sumber: Mediasiar)
Selama 1.300 tahun lamanya khilafah menjadi teladan bagi bangsa-bangsa yang lain, karena khilafah menerapkan Islam secara sempurna dan paripurna dan berhasil mensejahterakan rakyatnya terlebih pada masalah kesehatan.

Oleh karena itu sudah seharusnya kita kembali pada sistem Islam yang mengatur problematika umat dalam naungan khilafah. Wallahu’alam bissowab.(*)
Tinggalkan Balasan