Gadis Toraja Tulis Surat untuk Kekasihnya Sebelum Gantung Diri: Jika Aku Dikubur, Tolong Bawa Emon!
TERASKATA.com, TANA TORAJA – Ada dua surat yang ditemukan di lokasi penemuan gadis Toraja, FM (17) gantung diri, Rabu (4/11/2020) pagi. Kedua surat itu diyakini ditulis FM sebelum memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.
Pertama surat untuk kedua orang tuanya dan yang kedua untuk kekasihnya, Al.
Melalui suratnya itu, FM meminta maaf kepada kedua orang tuanya karena belum bisa membahagiakan dan malah membuat mereka kecewa.
FM mengaku semakin hari semakin muak dengan semua masalah dalam hidupnya.
“Ibu…Bapak…Maafkan aku yang telah memilih jalan yang salah,” kutipan salah satu isi surat FM yang ditujukan kepada orangtuanya.
FM juga minta didoakan agar bisa bertemu dengan kedua orangtuanya dan saudaranya kelak.
Sementara surat kedua, ditujukan kepada kekasihnya, Al.
Dalam surat untuk Al itu, FM menulis janji yang pernah ia ucapkan. Janji mencintai Al sampai mati.
“Dan hubungan ini saya samakan dengan hidup saya. Jika hubungan ini berakhir, maka hidupku pun akan berakhir,” petikan isi surat yang diyakini ditulis FM sebelum gantung diri.
Ia berjanji tidak akan mengganggu Al lagi dan meminta pacarnya itu tidak menangisi kepergiannya.
“Tolong jika aku dibukur tolong bawa Emon,” kalimat penutup surat tersebut.
Emon yang dimaksud FM itu adalah boneka Doraemon yang juga ditemukan di sekitar TKP gantung diri gadis Toraja yang tercatat sebagai salah satu pelajar di sebuah SMA di Makale.
Diberitakan sebelumnya, Warga Tana Toraja dan sekitarnya dihebohkan dengan penemuan gadis tewas tergantung di pohon jambu, Rabu (4/11/2020) pagi.
Dari penyelidkan polisi, FM dipastikan bunuh diri dengan menggantung dirinya di pohon jambu depan rumah kontrakannya di Jl Nusantara RT 7, Lingkungan To’kaluku, Kelurahan Bombongan, Kecematan Makale Kabupaten Tana Toraja, Rabu (4/11/20).
Lokasinya tak jauh dari kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI).
Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui pesan whatsapp grup humas Polres Tana Toraja, AKBP Sarly Sollu selaku Kapolres Tana Toraja mengatakan, kejadian diketahui oleh pihak polres setelah mendapat informasi sehingga tim gabungan piket fungsi polres Tana Toraja langsung ke tempat kejadian perkara.
“Korban FM melakukan gantung diri dengan menggunakan dasi SMA yang dililitkan pada leher kemudian diikat di atas Pohon Jambu. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Unit Identifikasi Polres Tana Toraja bersama Tim Medis dari Rs. Lakipadada Makale, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan korban mengalami luka lebam bekas jeratan tali pada leher korban, terdapat cairan yang keluar dari kelamin korban”, jelas Sarly Sollu.
Dari informasi yang dihimpun melalui Kapolres Tana Toraja, kronologis kejadiannya diketahui pertama sekali sekira pukul 05.30 wita oleh Lusiana Sikkali (22) warga dari Kecamatan Rembon juga yang hendak ke Pasar Makale dan langsung melihat korban yang sudah dalam posisi tergantung di atas Pohon Jambu.
Lanjut Kapolres, jika melalui penyelidikan awal bahwa peristiwa gantung diri yang dialami oleh FM diduga disebabkan karena korban sudah tidak sanggup menghadapi masalah yang menimpanya dimana korban telah menulis surat curahan hati sebelum melakukan gantung diri.
Berikut tangkapan layar surat yang ditulis FM sebelum gantung diri, beredar di grup WahtsApp, Rabu (4/11/2020):


(*)
Tinggalkan Balasan