Apa Itu ICOR dan VUCA? Pertanyaan yang Bikin Kandidat Kelimpungan Menjawab di Debat Pilkada Luwu Timur
TERASKATA.com, MAKASSAR – Sesi saling lempar pertanyaan pada debat Pilkada Luwu Timur, Selasa (24/11/2020) menarik perhatian. Terutama karena kandidat yang ditanya kelimpungan menjawab pertanyaan rival.
Baik paslon M Thorig Husler-Budiman maupun Irwan Bachri Syam-Andi Muhammad Rio Patiwiri sama-sama memberikan pertanyaan yang bikin rivalnya keteteran menjawab.
Irwan Bachri Syam bertanya soal nilai ICOR (Incremental Capital Output Ratio) yang berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi di Luwu Timur. Pertanyaan yang membuat Husler memberikan jawaban yang dianggap tak nyambung.
Pertanyaannya, Irwan meminta Husler menjelaskan kondisi saat ini yang dimana nilai ICOR tahun 2018 mencapai 8 persen, sementara pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 3,39 persen.
Menjawab pertanyaan Cabup Irwan, Husler hanya mengatakan, sekaitan hal itu memang kita harus mempermudah investasi masuk ke daerah kita untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi dan keterkaitan dengan keberadaan tenaga kerjanya.
Sementara itu, Cabup Irwan menanggapi ulang dengan menjelaskan terkait nilai ICOR.
“Perhitungan ini digunakan untuk menentukan seberapa besar kebutuhan investasi pada tingkat pertumbuhan ekonomi. Perbandingan dari dua periode yang berbeda itu, sesungguhnya menggambarkan bahwa penggunaan modal atau investasi selama ini tidak efisien dalam mendorong pembangunan ekonomi,” jelas kandidat yang karib disapa Ibas itu.
Ditambahkan, di Luwu Timur banyak infrastruktur yang dibangun tapi tidak memberikan dampak terhadap aktivitas pertanian, contoh pasar yang dibangun tapi tidak digunakan masyarakat dan jalan beton yang hanya dinikmati oleh satu dua orang tertentu, padahal banyak desa yang strategis belum mendapatkan infrastruktur memadai.
Di kesempatan lain, giliran pasangan Irwan, Andi Rio yang terpaksa menjawab normatif pertanyaan Budiman soal VUCA.
Calon Wakil Bupati Luwu Timur nomor urut 1 Budiman Hakim mengajukan pertanyaan soal strategi dalam menjalankan pemerintahan di era VUCA.
Sayangnya, pertanyaan ini hanya dijawab normatif oleh Calon Wakil Bupati Nomor urut 2, Andi Muhammad Rio Patiwiri.
“Insya Allah Luwu Timur kalua kami terpilih, Ibas Rio terpilih, kami akan melaksanakan pemerintahan sesuai dengan apa yang harus berjalan dengan semetinya. Kami akan berjalan sesuai dengan undang-undang, kami akan menetapakan orang-orang yang tepat pada bidangnya. Dan yang paling penting bahwa kebijakan yang akan kami lakukan nanti adalah kebijakan yang pro rakyat, dan kami akan sebagai dwi tunggal di dalam pemerintahan di Kabupaten Luwu Timur ini nanti,” ujar Rio saat menjawab pertanyaan tersebut.
Isu soal era VUCA saat ini tengah menjadi perbincangan. VUCA adalah istilah yang diciptakan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus, dua orang pakar ilmu bisnis dan kepemimpinan dari Amerika.
VUCA sendiri adalah singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity.
Volatile adalah lingkungan bisnis yang labil, berubah amat cepat dan terjadi dalam skala besar. Uncertain adalah sulitnya memprediksi dengan akurat apa yang akan terjadi.
Kemudian Complex yang dimaksud adalah tantangan menjadi lebih rumit karena multi faktor yang saling terkait. Serta ambiguous itu ketidakjelasan suatu kejadian dan mata rantai akibatnya.
Intinya, dunia VUCA adalah dunia yang kita hidupi sekarang, di mana perubahan sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol, dan kebenaran serta realitas menjadi sangat subyektif.
Pengaruh terbesar dari pergeseran dunia kita jaman sekarang tentu saja dipengaruhi teknologi.
“Ke depan kita perlu mempersiapkan aparatur sipil negara kita untuk mengupgrade skill dan wawasan, agar mampu berdaya saing dan produktif,” ujar Budiman. (*)
Tinggalkan Balasan