Profil 5 Anggota DPR Nonaktif, Imbas Kemarahan Rakyat !
TERASKATA.Com, Jakarta – Lima Anggota DPR RI kini dinonaktifkan masing-masing oleh partainya. Mereka masing-masing adalah Adies Kadir dari Partai Golkar, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Partai Nasdem dan Eko Patrio bersama Uya Kuya dari PAN.
Berikut profil kelima Anggota DPR yang kena imbas dari kemarahan rakyat.
1. Adies Kadir
Adies Kadir lahir di Balikpapan pada 17 Oktober 1968. Dia menempuh pendidikan jenjang sarjana di Universitas Wijaya Kusuma, dengan mengambil program studi Teknik Sipil dan lulus pada 1992.
Ia juga mengambil jurusan hukum untuk gelar sarjana di Universitas Merdeka dan lulus pada 2003. Adies melanjutkan studi magisternya di kampus tersebut dan lulus pada 2007. Lalu, ia melanjutkan pendidikan doktoral di Universitas 17 Agustus, Surabaya, dan menyelesaikan studinya pada 2017.
Pada 2014, Adies mulai terjun ke dunia politik. Saat itu, dia menjabat sebagai Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, karena terpilih menjadi anggota legislatif untuk daerah pilihan Jawa Timur
Ia diketahui pernah dipercaya menjadi Direktur Utama PT Adi Jayatek pada 1999 hingga 2005, dan General Manager di PT Lamicitra Nusantara Tbk pada 2005 hingga 2007. Lalu, pada 2007 hingga 2009, Adies menjadi Managing Partner di SMP Law Office (2007–2009).
Pada 2019, Adies kembali terpilih menjadi anggota DPR RI daerah pemilihan Jatim 1, dan menjabat sebagai wakil ketua Komisi III DPR RI. Sementara, saat ini dia dipercaya untuk menjadi wakil ketua DPR RI setelah kembali terpilih menjadi anggota DPR di daerah pemilihan sebelumnya.
2. Surya Utama alias Uya Kuya
Nama Uya Kuya lekat dengan dunia hiburan Tanah Air sejak dekade 1990-an. Lahir di Bandung, Jawa Barat, 4 April 1975 dengan nama Surya Utama, Uya dikenal sebagai presenter, komedian, sekaligus penyanyi.
Perjalanannya dimulai ketika ia menjuarai Festival Tenda Mangkal Prambors kategori akapela. Dari sana, Uya kemudian menekuni dunia penyiaran radio hampir selama sepuluh tahun. Namanya semakin dikenal publik melalui acara Spontan di televisi.
Popularitas Uya semakin melesat saat ia tergabung dalam grup vokal Tofu yang sempat hits pada awal 2000-an. Meski grup itu kemudian bubar, karier Uya di dunia hiburan tidak berhenti. Ia menjelma menjadi presenter dengan gaya khas penuh gimmick dan humor.
Sejumlah program populer pernah ia pandu, di antaranya Uya Emang Kuya, Rumah Uya, hingga Pagi-Pagi Pasti Happy. Dari perannya itu, Uya meraih berbagai penghargaan, termasuk Panasonic Gobel Awards dan SCTV Awards untuk kategori pembawa acara hiburan.
Selain di panggung hiburan, Uya Kuya juga menekuni dunia bisnis. Ia pernah merintis usaha kuliner, otomotif, hingga hiburan keluarga. Namun, tidak semua usahanya bertahan, seperti gerai pisang goreng Mr. Banana yang sempat populer tetapi akhirnya tutup.
Di luar bisnis, Uya menunjukkan minat serius pada politik. Ia bergabung dengan PAN pada 2022 dan sukses melenggang ke Senayan dalam Pemilu 2024. Dari daerah pemilihan DKI Jakarta II, Uya meraih lebih dari 81 ribu suara dan duduk sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029.
3. Nafa Urbach
Nafa Indria Urbach, perempuan kelahiran 15 Juni 1980 memulai kariernya di dunia hiburan melalui lagu “Bagai Lilin Kecil” ciptaan Deddy Dores.
Dia sering disebut sebagai penerus penyanyi Nike Ardilla. Selain sebagai penyanyi, dia juga pernah main sejumlah sinetron tanah air. Dia juga aktif di politik melalui partai Nasdem.
Nafa Urbach meraih 67 ribu suara pada Pemilu 2024 lewat partai Nasdem di Dapil 6 Jawa Tengah, sehingga berhasil lolos ke Senayan pada 2024. Terdapat peningkatan suara yang diraih Nafa Urbach dibandingkan pileg tahun 2019 yang hanya meraih 21 ribu suara.
4. Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio
Sebelum dikenal sebagai politisi, Eko lebih dulu meniti karier di dunia hiburan. Lahir pada 30 Desember 1970, ia mengawali perjalanan sebagai pelawak. Namanya melejit bersama grup lawak Patrio yang dibentuk bersama Parto dan Akri pada era 1990-an.
Bakat Eko di dunia komedi sudah terlihat sejak masa sekolah menengah. Ia tergabung dalam kelompok lawak Seboel (Sekelompok Bocah Eling) yang berhasil menjuarai lomba lawak Radio Suara Kejayaan.
Langkah Eko di dunia politik dimulai pada Pemilu 2009 ketika ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PAN untuk daerah pemilihan Jawa Timur 8, kampung halaman kedua orang tuanya. Namun, usaha tersebut belum membuahkan hasil.
Eko kembali mencalonkan diri pada Pemilu 2014. Usahanya kali ini berhasil setelah meraih 69.301 suara, yang mengantarkannya ke Senayan sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019.
5. Ahmad Sahroni
Ahmad Sahroni merupakan seorang pengusaha dan politikus dari Partai Nasdem. Ia terpilih menjadi anggota DPR RI pada dua periode dari tahun 2014 dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III.
Ahmad Sahroni atau yang sering dipanggil Roni, lahir di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia adalah anak dari sebuah keluarga sederhana yang menjual nasi Padang di Pelabuhan Tanjung Priok.
Roni mengenyam pendidikan dasar serta menengahnya di Tanjung Priok. Saat itu, ia sudah berusaha mencari nafkah sendiri dengan bekerja sebagai tukang semir sepatu dan ojek payung.
Roni menempuh Pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri Baru Cilincing atau sekarang Bernama SMA Negeri 114 Jakarta. Ia pernah terpilih sebagai Ketua OSIS saat duduk di kelas dua. Setelah lulus SMA, Roni tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi tetapi langsung bekerja.
Pada 2009, Roni berhasil lulus S-1 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Bangsa. Lalu pada 2000 ia mendapatkan gelar S-2 di Stikom InterStudi. Roni juga telah mendapatkan gelar doktor Ilmu Hukum di Universitas Borobudur Jakarta tahun 2024 lalu.
Di sisi lain, Roni pernah melakoni berbagai macam pekerjaan sebelum masuk ke dunia politik. Ia pernah menjadi sopir truk di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengisian bahan bakar minyak.
Sampai akhirnya ia dipercaya untuk naik jabatan menjadi staf operasional. Sejak itu, perjalanan karier Roni terus naik sampai berhasil menjadi direktur utama dan membuka bisnisnya sendiri.
Melansir Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2024, Ahmad Sahroni tercatat mempunyai total harta kekayaan sebesar Rp328,9 miliar.
Dengan rincian aset tanah dan bangunan senilai Rp139,5 miliar. Adapun nominal tersebut berupa 19 aset tanah dan bangunan yang ada di berbagai wilayah seperti Jakarta dan Bali.
Selain itu, Ahmad Sahroni juga tercatat mempunyai aset kendaraan senilai Rp38,1 miliar. Jumlah tersebut dalam bentuk 28 kendaraan, baik itu mobil maupun motor.
Sejumlah kendaraan yang dimiliki Ahmad Sahroni antara lain mobil Ferrari, mobil Porsche, mobil Tesla X75D, serta motor Harley Davidson Road Glide.
Ahmad Sahroni juga memiliki harta bergerak lainnya Rp107,7 miliar, surat berharga Rp60 juta, hingga kas dan setara kas Rp78,3 miliar. Namun, ia juga tercatat memiliki utang sebesar Rp 34,9 miliar. (teraskata)
Tinggalkan Balasan