Survei Capres Terbaru: Elektabilitas Sosok Ini Melejit, Prabowo dan Anies Lewat
TERASKATA.com – Hasil survei nama-nama capres potensial teranyar Indikator Politik Indonesia menunjukkan hasil yang mengejutkan.
Pasalnya, perolehan dukungan yang didapat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menunjukkan tren yang melejit.
Bahkan, kader PDIP itu bisa mengangkangi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Padahal, usai gelaran Pilpres 2019, nama sosok yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu selalu berada di paling atas.
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menyebut, survei tersebut terkait sosok capres yang banyak dipilih selama pandemi Covid-19.
Hasilnya, Ganjar Pranowo mendapat dukungan publik sebesar 18,7 persen.
Sedangkan Prabowo Subianto oleh masyarakat ditempatkan di posisi kedua dengan dukungan 16,8 persen.
Selanjutnya ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di urutan ketiga dengan dukungan sebanyak 14,4 persen.
Burhanuddin mengungkap, elektabilitas anak buah Megawai Soekarnoputri itu cukup konsisten.
Bahkan, sambungnya, elektabilitas Ganjar Pranowo cenderung mengalami kenaikan selama empat kali penghitungan survei.
Pada survei Februari 2020 misalnya. Nama Prabowo Subianto masih unggul dengan 22,2 persen.
Sedangkan Ganjar Pranowo saat itu hanya mendapat 9,1 persen dukungan.
Angka itu masih kalah dengan Anies Baswedan yang didukung 12,1 persen publik.
“Bulan Juli Pak Prabowo masih tertekan, Ganjar naik lagi jadi 16,2 persen. Sebelum pandemi, Pak Prabowo selisihnya signifikan dengan yang lain,” kata Burhanuddin, dikutip dari Pojoksatu.id, Minggu (25/10/2020).
Di bawah tiga nama tersebut, sambungnya, ada nama Sandiaga Salahuddin Uno 8,8 persen yang ada di posisi keempat.
Kemudian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggenapi posisi lima besar dengan dukungan sebesar 7,6 persen.
Untuk diketahui, survei teranyar Indikator Politik Indonesia ini dilakukan pada 24-30 September 2020.
Sebanyak 1.200 responden ikut dilibatkan melalui metode simple random sampling.
Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)
Tinggalkan Balasan