Buat Yang Bikin Berita Hoaks 59 ABG Palopo ‘Open BO’ di Malam Tahun Baru, Baca Baik-baik Sikap Kapolres!

TERASKATA.com, PALOPO – Kapolres Palopo, AKBP Alfian Nurnas menanggapi serius beredarnya berita 59 ABG Palopo akan ‘Open BO’ di malam pergantian tahun. Polisi memastikan akan menangkap penyebar berita hoaks tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, jagad maya di Kota Palopo dihebohkan dengan kabar tentang 59 anak di kota berjuluk Idaman ini akan ‘Open BO’ alias menerima orderan layanan seks komersial di malam tahun baru.

Berita tersebut pertama kali dimuat di laman 14kab-arviral.blogspot.com. Kemudian jadi perbincangan setelah diunggah ulang akun Instagram Palopo Media, Senin (21/12/2020).

Oleh akun IG Palopo Media, memposting tangkapan layar laman 14kab-arviral.blogspot.com itu lalu menambahkan keterangan: Wah betul kah ini? Bahaya juga dih, disertakan sumbernya.

Sontak postingan itu mendapat respon dari netizen Palopo dan sekitarnya. Mendapat ribuan like dan ratusan orang berkomentar.

Hasil penelusuran Teraskata.com, foto dalam berita tersebut bukan di Palopo. Melainkan di Pontianak, Kalimantan Barat.

Foto tersebut adalah pengungkapan kasus prostitusi online di Pontianak yang melibatkan anak di bawah umur. Sebanyak 28 orang ditangkap.

Rinciannya, 17 laki-laki dan 11 perempuan diamankan Tim gabungan dari Kepolisian Jajaran Polresta Pontianak bersama KPPAD Provinsi Kalbar di sebuah hotel di pusat kota Pontianak karena diduga Terlibat kasus prostitusi online, Selasa 8 Desember 2020 pagi. Data ini dikutip dari Pontianak.tribunnews.com.

Adapun soal judul 59 anak Palopo ‘Open BO’ di malam tahun baru, hampir sama dengan berita yang diunggah Radarcirebon.com, Senin (21/12/2020) pagi tadi. Judulnya: Geger 59 Remaja Siap Open BO di Malam Tahun Baru, Tarif Diskon 50 Persen.

Sementara itu, isi dalam brita yang diunggah 14kab-arviral.blogspot.com, tidak jelas narasumbernya dan isinya pun kurang lebih sama dengan berita yang diunggah Radar Cirebon.

Atas beredarnya berita ABG Palopo akan menyiapkan layanan prostitusi online itu, Kapolres Palopo, AKBP Alfian Nurnas memastikan kabar tersebut tidak benar alias hoaks. Kejadiannya di Pontianak, bukan Palopo.

“Pelaku mengubah isi berita salah satu media yang seolah-olah kejadian itu terjadi di Palopo. Hal ini sangat meresahkan masyarakat, untuk itu kami sedang memburu keberadaan pelaku,” tegas Alfian, dikutip dari Ritmee.co.id.

“Mari sama-sama kita perangi hoaks. Sebab, postingan seperti ini membuat masyarakat resah dan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat,” pungkasnya. (int)